investasi masa depan..Belajar

“Tes,,,tes,,tes,,,1…2…3….”
“Assalamu alaikum Wr. Wb..”
“Disampaikan kepada seluruh siswa bahwa setelah jam istirahat akan diadakan rapat rutin….”
Asyik,,,,,,,,,,,,,,,hore,,,,,,,,,,,,mereka teriak bahgia.,,,
Hem,,,,baru dengar pengumuman begitu, anak- anak sudah sibuk mengemasi barangnya untuk pulang,,,

Mereka sangat senang karena bisa pulang lebih awal…bahkan ada yang berkata “sering-sering saja”he..he….. Tapi jangan salah,,,ada pula sebagian yang merasa kurang senang karena mereka berfikir, waktu belajar hari ini tertunda…ilmu yang seharusnya diperoleh hari ini belum bisa dikantongi,,tapi yang begini hanya sebagian kecil saja…tapi tak apalah ini merupakan respon yang alamiyah yang ditunjukkan anak-anak bertepatan dengan masa peralihan pikirannya dari anak-anak menjadi remaja.

Kasusnya sama, Entah mengapa Saat bel berbunyi tanda istirahat, semua tersenyum dan bersorak,,,,,”asyik…”
Semua berlomba keluar kelas menuju  kantin…mungkin takut kehabisan bakso mi siram Si mas…atau ada yang lagi janjian ketemuan di perpustakaan ,,,atau,,,,entahlah deh,,,
Hem,,,,kayak gak pernah muda aja,,,he,,he,,,

Tapi betulanka,,,eee,, saya heran sama anak sekolahan jaman sekarang… kok kalau lagi belajar,,, banyak alasanya,,,ya laparlah, capekmi,,,maunya cepat pulang,,,maunya istirahat terus,,,maunya ngerumpiiiii ajha…yang semua itu dengan gampang dan berani mereka ungkapkan.
Memang sih sekarang zaman reformasi,,semua orang bebas mengungkapkan pendapat dan apa kata hati nurani mereka,,, ya baguslah,,karena setidaknya orang lain dapat mengetahui dan memahami apa yang mereka inginkan..
Kalau ceritanya seperti di atas, maka belajar bagi anak-anak saat ini masih merupakan suatu beban hidup yang berat yang harus dipikul perindividu.
Withherington, dalam buku Educational Psychology, mengemukakan “Belajar adalah suatu perubahan di dalam kepribadian yang menyatakan diri sebagai suatu pola baru daripada reaksi yang berupa kecakapan, sikap,  kebiasaan, kepandaian, atau suatu pengertian.” Sedangkan
Morgan, dalam buku Introduction to Psychology (1978) mengemukakan “Belajar adalah setiap perubahan yang relative menetap dalam tingkah laku yang terjadi sebagai suatu hasil dari latihan atau pengalaman.”

Jadi dapat dikatakan bahwa Belajar adalah suatu aktivitas mental atau psikis yang dilakukan seseorang dengan maksud untuk memperoleh perubahan pada tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman sendiri dalam berinteraksi dengan lingkungan. belajar merupakan kegiatan orang seorang yang tidak dapat diwakili. Setiap orang yang belajar memiliki daya dan kapasitas yang berbeda-beda sehingga hasil yang diperoleh setiap orang tidak sama dengan hasil yang diperoleh yang lainnya.

Purwanto; 1992 mengemukakan bahwa ada beberapa elemen yang penting yang mencirikan pengertian tentang belajar  yaitu bahwa :
1.      Belajar adalah merupakan suatu perubahan dalam tingkah laku, di mana perubahan itu dapat mengarah kepada tingkah laku yang lebih baik, tetapi juga ada kemungkinan mengarah kepada tingkah laku yang lebih buruk.
2.      Belajar merupakan suatu perubahan yang terjadi melalui latihan atau pengalaman; dalam arti perubahan-perubahan yang disesabkan oleh pertumbuhan atau kematangan tidak dianggap sebagai hasil belajar; seperti perubahan-perubahan yang terjadi pada diri seorang bayi.
3.      Untuk dapat disebut belajar, maka perubahan itu harus relatif mantap, harus merupakan akhir daripada suatu periode waktu yang cukup panjang. Berapa lama periode waktu itu berlangsung sulit ditentukan dengan pasti, tetapi perubahan itu hendaknya merupakan akhir dari suatu periode yang mungkin berlangsung berhari-hari, berbulan-bulan ataupun bertahun-tahun. Ini berarti kita harus mengenyampingkan perubahan-perubahan tingkah laku yang disebabkan oleh  motivasi, kelelahan, adaptasi, ketajaman perhatian atau kepekaan seseorang yang biasanya hanya berlangsung sementara.
4.      Tingkah laku yang mengalami perubahan karena belajar menyangkut berbagai aspek kepribadian, baik fisik maupun psikis, seperti: perubahan dalam pengertian, pemecahan suatu masalah/ berpikir, keterampilan, kecakapan, kebiasaan, ataupun sikap.

Sebuah hadis mengatakan “tuntutlah ilmu walaupun ke negeri cina”, “Tuntutlah ilmu sejak dari buaian sampai ke liang lahat”
Pentingnya belajar atau menuntut ilmu merupakan suatu hal yang  sangat penting dipahami oleh anak-anak kita yang sekarang berada pada masa transisi yang penuh dengan cobaan dan godaan. 

Agar mereka nantinya dapat menghadapi dunia dengan cerdas dan bijaksana, mampu mengambil keputusan dan mampu berdiri sendiri tanpa bergantung pada orang lain.
Telah kita ketahui bahwa belajar itu adalah hasil dari perubahan pola tingkah laku yang diakibatkan karena telah mengetahui sesuatu, mampu mengambil tindakan atas sesuatu karena telah memahaminya,,,,pokoknya,, kalau dikatakan berhasil dalam belajjar berarti kita telah tau  banyak hal…betul to???

Mari kita direnungkan bersama,,,,
bila dimanapun berada, kita mengetahui berbagai hal … ketika setiap orang membicarakan sesuatu, kita juga mengetahuinya,,,ketika orang bertanya, kita dapat memberikan jawaban yang benar..ketika seseorang minta tolong dibimbing matematiika, kita bersedia karena kita mengetahui dan menguasainya…
Pasti rasanya sangat senang kan?? Ya iya lah…ada suatu kenikmatan tersendiri yang tak dapat diungkapkan dengan kata- kata…tapi itu semua jangan sampai menumbuhkan rasa sombong. Karena sesungguhnya ilmu yang kita dapatkan hanyalah sedikit saja..manusia takkan mampu mengukur kemahaluasnya ilmu Allah..

Allah SWT berfirman dalam Q.S Luqman ayat 27 : ”dan seandainya pohon-pohon di bumi menjadi pena dan laut menjadi tinta, ditambahkan kepadanya tujuh laut lagi sesudah keringya, niscaya tidak akan habis kalimat Allah. Sesungguhnya Allah maha perkasa lagi maha bijaksana
Meskipun ilmu yang kita miliki hanyalah setetes air dari samudra, barangsiapa yang dikaruniai Ilmu oleh Allah, yang dengan ilmu tersebut bertambah dekat ia denganNyA, maka “ Allah akan meninggikan orang yang beriman diantaramu dan orang – orang yang yang diberi ilmu beberapa derajat”(QS.AlMujadalah:11)

Allah SWT adalah Dzat yang tak pernah mengingkari janji. Janjinya untuk meninggikan derajat orang yang beriman dan berilmu sudah terbukti dan dapat kita lihat sekarang. Orang yang berilmu akan selalu dicari untuk suatu possisi tertentu dalam suatu pekerjaan, akan selalu mendapatkan tempat di masyarakat Apalagi kalo imannya bagus,,,wah muantav mentong…

Tak ada kata terlambat untuk menuntut ilmu…
gunakan waktu sebaik mungkin untuk menimba ilmu sebanyak-banyaknya, jangan sampai menyesal dikemudian hari. Waspadalah terhadap kata “akan” menunda dan mengulur waktu sebab ini adalah awal kelemahan dan kegagalan. Sesungguhnya ilmu akan melonggarkan dada, memperluas daya tangkap dan membuka cakrawala sehingga ia akan membawa kita keluar dari kesedihan, maupun kesusahan. Ilmu pengetahuan lebih besar daripada harta, sebab kegembiraan terhadap harta adalah hewani dan kegembiraan terhadp ilmu adalah manusiawi. Ilmu dapat mendatangkan harta sedangkan harta dapat   habis terkuras tanpa adanya ilmu.
Belajar dimasa sekarang akan memberikan ilmu pengetahuan yang bermanfaat baik sekarang lebih- lebih pada masa depan. Belajar merupakan investasi masa depan. 

Ilmu yang bermanfaat adalah yang meluas dalam dada sinar cahayanya dan membuka penutup hati yang mendekatkan manusia pada penciptanya dan menjauhkan dari kesombongan diri.
Hati yang bersih adalah hati yang terbebas dari keserakahan dunia dan tak mendzalimi sesama.
Sesunguhnya orang- orang yang rajin menuntut ilmu, serta mengamalkan ilmu tersebut, maka ia termasuk orang yang sangat beruntung…