“Research & Development of the
Internet Protocol” atau riset dan pengembangan Internet
protocol merupakan salah satu bagian dari system informasi computer, karena
dapat dikatakan bahwa Sistem Informasi adalah sekumpulan komponen dari
informasi yang saling terintegrasi untuk mencapai tujuan yang spesifik.
Komponen yang dimaksud adalah komponen software yang meliputi: input, model,
output, teknologi, basis data (data base), kontrol atau komponen pengendali.
Salah satu perusahaan yang bergerak
di bidang penelitian dan pengembangan
system informasi computer adalah Palo Alto Research Center (PARC) yang
sebelumnya disebut Xerox PARC berbasis di Palo Alto, California. Perusahaan ini
dimulai sebagai divisi R & D dari Xerox Corporation yang didirikan pada tahun 1970 dan didirikan
sebagai anak perusahaan yang sepenuhnya dimiliki oleh Xerox Corporation pada
tanggal 4 Januari 2002.
Perusahaan ini memberikan kontribusi yang signifikan dalam perkembangan Ethernet, laser teknologi pencetakan, Graphical User Interface (GUI) untuk Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), Object Oriented Programming (OOP) dan rangkaian terintegrasi/ IC (VLSI) dari transistor pada semikonduktor chip untuk memenuhi kebutuhan komputasi modern. Domain penelitian kontemporer terdiri dari embedded system, komputasi di mana-mana, IPv6, terobosan teknologi biomedis dan sistem informasi cerdas IPv6.
Perusahaan ini memberikan kontribusi yang signifikan dalam perkembangan Ethernet, laser teknologi pencetakan, Graphical User Interface (GUI) untuk Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), Object Oriented Programming (OOP) dan rangkaian terintegrasi/ IC (VLSI) dari transistor pada semikonduktor chip untuk memenuhi kebutuhan komputasi modern. Domain penelitian kontemporer terdiri dari embedded system, komputasi di mana-mana, IPv6, terobosan teknologi biomedis dan sistem informasi cerdas IPv6.
Untuk
menyelenggarakan komunikasi berbagai macam vendor computer diperlukan sebuah
aturan baku yang standar dan disetujui berbagai pihak. Seperti halnya dua orang
yang berlainan bangsa, maka untuk berkomunikasi memerlukan
penerjemah/interpreter atau satu bahasa yang dimengerti kedua belah pihak.
Dalam dunia komputer dan telekomunikasi interpreter identik dengan protocol.
Untuk itu maka badan dunia yang menangani masalah standarisasi ISO
(International Standardization Organization) membuat aturan baku yang dikenal
dengan nama model referensi OSI (Open System Interconnection). Dengan demikian
diharapkan semua vendor perangkat telekomunikasi haruslah berpedoman dengan
model referensi ini dalam mengembangkan protocolnya. Model referensi OSI
terdiri dari 7 lapisan, mulai dari lapisan fisik sampai dengan aplikasi. Model
referensi TCP/IP terdiri dari 4 lapisan mulai dari data link layer sampai layer
aplikasi.
IP (Internet Protocol Address) adalah deretan angka biner antar
32-bit sampai 128-bit yang dipakai sebagai alamat identifikasi untuk tiap
komputer host dalam jaringan Internet. IP sangat berbeda denganDNS . Panjang
dari angka di IP ini adalah 32-bit (IP versi 4), dan 128-bit (untuk IP versi 6)
yang menunjukkan alamat dari komputer tersebut pada jaringan Internet berbasis
TCP/IP.
Protokol TCP / IP
protocol dikembangkan oleh Vinton G. Cerf dan Robert E. Kahn yang berisi dua protokol
yang paling penting di dalamnya: Transmission Control Protocol (TCP) dan
Internet Protocol (IP) untuk memfasilitasi Local Area Network (LAN) dan
Internet. Dari
kedua protocol ini para ahli mengembangkan protocol komunikasi masa depan yaitu
IPv4 dan ipv6. Pengembangan maupun promosi dilakukan oleh organisasi IETF
bekerjasama dengan W3F dan ISO. Internet
Protocol IPv4 adalah jaringan yang paling banyak digunakan lapisan protokol di
Internet. Ruang alamat IPv4 yang ditawarkan 32-bit (4 byte) dari 232 yang
setara dengan sekitar 4294967296 alamat yang unik pada jaringan. Protokol IPv4
dijelaskan dalam IETF RFC 791 (September 1981). Internet Protocol versi 6 atau
IPv6 adalah pengganti IPv4. Menawarkan ruang alamat 5x1028 atau sekitar 3,4x1038 alamat yang unik yang dapat digunakan
melalui Internet. Protokol IPv6 dijelaskan dalam RFC 2460 IETF (1998).
IPv6
adalah sebuah jenis pengalamatan jaringan yang memiliki kapasitas 128-bit.
Protokol IP dibagi menjadi 8 blok yang masing-masing berukuran 16-bit dan dipisahkan
oleh tanda titik dua. Pengalamatannya menggunakan bilangan hexadecimal
(e.g. 21DA:00D3:0000:2F3B:02AA:00FF:FE28:9C5A). kelebihannya adalah kemampuan
untuk pesederhanaan dengan membuang angka 0 pada awal setiap blok yang
berukuran 16-bit di atas. Jika alamat diatas disederhanakan maka akan menjadi 21DA:D3:0:2F3B:2AA:FF:FE28:9C5A. sedangkan IPv4 yang terdiri dari 4 blok yang berukuran
8-bit dan dipisahkan oleh tanda titik.
Pada IPv4 pembagian alamat dibagi menjadi 5 kelas, yaitu
Kelas A : range 1-126
Kelas B : range 128-191
kelas C : range 192-223
kelas D : range 224-247
kelas E : range 248-255
IPv6 tidak dikenal istilah
pengkelasan, hanya IPv6 menyediakan 3 jenis pengalamatan yaitu: Unicast,
Anycast dan Multicast.
Pengembangan
IPv6 terutama didorong oleh ruang alamat yang terbatas yang ditawarkan oleh
IPv4. Dengan peningkatan jumlah perangkat jaringan, ada ancaman yang sangat
nyata dari kelelahan address space yang berhasil dihindari dengan ruang alamat
yang jauh lebih besar yang ditawarkan oleh IPv6. Setelah menjadi sadar akan
krisis ruang alamat akan datang di tahun 1992, IETF mulai usaha (generasi
berikutnya IP) IPng untuk mengatasi masalah berdasarkan prioritas. RFC 1550 dan
seterusnya diuraikan diskusi berikutnya. Sekitar tahun 1995, IP versi 6 atau
IPv6 dipilih sebagai usulan IP
yang terakhir.
Transisi
IPv4 ke IPv6 merupakan fenomena yang tidak dapat dielakan oleh semua kalangan. Walaupun
IPv4 tetap dapat digunakan, IPv6 memiliki versi design berbeda dan memiliki
kegunaan lebih dibanding IPv4, juga ditunjang dengan kemampuan addressing yang
lebih luas. Disertai dengan tumbuhnya inovasi-inovasi perangkat berteknologi,
Jepang diikuti Korea dan Taiwan telah mengimplementasikan IPv6 di negaranya.
Negara-negara Asia Pasifik lainnya yang juga telah mengimplementasikan IPv6
diantaranya China, Australia, Singapore, Hongkong Malaysia, Papua Nugini dan
Thailand.
Gambar
distribusi IPV6 di dunia per april 2011
Struktur
distribusi IP address b aik Ipv4 maupun Ipv6 pertama dari ip pool di IANA (Internet Assigned
Number Authority).Kemudian ip pool IANA
di alokasikan ke masing-masing RIR – Regional Internet Registry. RIR untuk
wilayah Eropa adalah RIPE, sedangkan untuk Amerika Utara adalah ARIN, untuk
kawasan Asia Pacific adalah APNIC, kawasan Afrika adalah AFRINIC, sedangkan
kawasan Amerika Selatan adalah LACNIC.
Gambar distribusi penggunaan IPv6 dibeberapa benua di dunia
Berdasarkan diagram diatas, dapat
dilihat bahwa penyebaran penggunaan ipv6 yang terbesar adalah kawasan amerika
utara sebesar 39%, kawasan asia pasifik
sebesar 27%, kawasan eropa sebesar 22%,
kawasan Afrika sebesar 4% dan kawasan amerika selatan sebesar 8%.
Diramalkan penggunaan ipv4 habis terpakai di tahun 2012 sehingga, angka
penggunaan ipv6 akan terus bertambah karena semakin bertambahnya pengguna
internet di dunia.
Bahan bacaan:
http://ipv6.com/articles/research/Research-of-the-Internet-Protocol.htm
http://id.wikipedia.org/wiki/Alamat_IP_versi_4