Manusia adalah makhluk biososial, oleh sebab itu, tak dapat lepas dari kehidupan manusia lainnya. Dengan sendirinya, manusia individu tersebut memasyarakatkan dirinya melebur menjadi satu dalam kehidupan bersama. Sehingga apapun yang diperbuatnya akan mempengaruhi dan mempunyai makna bagi masyarakat pada umumnya dan sebaliknya, apapun yang terjadi di masyarakat akan dapat mempengaruhi terhadap perkembangan pribadi tiap individu yang ada di dalamnya.
Manusia tidak dikaruniai alat -alat fisik yang cukup untuk hidup sendiri, tetapi ia diberi alat untuk bertahan yang sangat ampuh yaitu pikiran. Hewan misalnya sapi dapat bertahan di udara yang dingin tanpa pakaian, sedangkan manusia tidak tahan. Kemudian karena manusia mempunyai pikiran sehingga dengan pikirannya ia mampu membuat pakaian untuk melindungi diri dari dingin.
Dalam usaha manusia mempertahankan hidup dan mewujudkan kehidupannya, manusia sadar akan bantuan dari orang lain dalam masyarakat lingkungannya. Kesadaran saling membutuhkan tersebut sehingga hati manusia akan terpanggil untuk melakukan yang terbaik untuk diri sendiri dan orang lain. Islam mengajarkan bahwasanya manusia yang paling baik adalah manusia yang paling banyak mendatangkan kebaikan kepada orang lain. Menurut hadist riwayat Qadla,ie dari Jabir, Rasulullah SAW bersabda ”Sebaik - baik manusia adalah orang yang banyak manfaatnya (kebaikannya) kepada manusia lainnya”.
Pada hakikatnya orang yang berbuat baik atau orang yang berbuat jahat adalah diperuntukkan bagi dirinya sendiri. Mengapa orang lain senang berbuat baik kepada kita, karena kita telah berbuat baik kepada orang lain itu. Allah SWT berfirman dalam surat Al Isra’ ayat 7 yang artinya: “Jika kamu berbuat baik berarti kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri dan jika kamu berbuat jahat, maka kejahatan itu bagi dirimu sendiri”
Ketinggian akhlak yang dimiliki seseorang menjadikannya dapat melaksanakan kewajiban dan pekerjaannya dengan baiik dan sempurna, sehingga menjadikan orang tersebut dapat hidup bahagia. Sebaliknya bila seseorang berakhlak buruk, kasar tabiatnya, buruk prasangkanya terhaadap orang lain maka hal itu sebagai pertanda bahwa orang tersebut akan hidup resah sepanjang hidupnya karena tidak ada keharmonisan dan keserasian dalam kehidupannya dalam pergaulannya dengan sesame manusia.
Menciptakan suatu lingkungan yang baik dalah kewajiban bagi setiap muslim, yang dimulia dari diri pribadi. Jika tiap - tiap pribadi memperlihatkan akhlak yang mulia / tingkah laku yang mulia, maka akan tercipta masyarakat yang aman dan bahagia. Sifat benar misalnya akan menciptakan kestabilan dan kebahagiaan dalam masyarakat karena masing - masing orang dapat saling mempercayai.
Menegakkan prinsip kebenaran adalah salah satu sendi kemaslahatan dalam hubungan antara umat manusia antara satu golongn dengan golongan yang lain. Rasulullah SAW bersabda “Sesungguhnya kebenaran itu membawa kepada kebaikan dan kebaikan itu membawa kepada surga. Seseorang yang membiasakan diri berbuat benar, tercatat di sisi Allah SWT sebagai orang yang benar “(HR. Bukhari - Muslim).
Sesungguhnya Allah SWT bersumpah dalam Al Quran bahwa semua manusia berada dalam kerugian, kecuali orang yang bersifat dengan dasar akhlak yang luhur yaitu :
Jika empat dasar akhlak yang luhur diatas telah tertanam pada setiap pribadi, hingga menjadi tabiat dan sifat dalam bermasyarakat dan berbangsa, insya Allah bangsa itu akan tenang, damai dan sejahtera.
Manusia tidak dikaruniai alat -alat fisik yang cukup untuk hidup sendiri, tetapi ia diberi alat untuk bertahan yang sangat ampuh yaitu pikiran. Hewan misalnya sapi dapat bertahan di udara yang dingin tanpa pakaian, sedangkan manusia tidak tahan. Kemudian karena manusia mempunyai pikiran sehingga dengan pikirannya ia mampu membuat pakaian untuk melindungi diri dari dingin.
Dalam usaha manusia mempertahankan hidup dan mewujudkan kehidupannya, manusia sadar akan bantuan dari orang lain dalam masyarakat lingkungannya. Kesadaran saling membutuhkan tersebut sehingga hati manusia akan terpanggil untuk melakukan yang terbaik untuk diri sendiri dan orang lain. Islam mengajarkan bahwasanya manusia yang paling baik adalah manusia yang paling banyak mendatangkan kebaikan kepada orang lain. Menurut hadist riwayat Qadla,ie dari Jabir, Rasulullah SAW bersabda ”Sebaik - baik manusia adalah orang yang banyak manfaatnya (kebaikannya) kepada manusia lainnya”.
Pada hakikatnya orang yang berbuat baik atau orang yang berbuat jahat adalah diperuntukkan bagi dirinya sendiri. Mengapa orang lain senang berbuat baik kepada kita, karena kita telah berbuat baik kepada orang lain itu. Allah SWT berfirman dalam surat Al Isra’ ayat 7 yang artinya: “Jika kamu berbuat baik berarti kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri dan jika kamu berbuat jahat, maka kejahatan itu bagi dirimu sendiri”
Ketinggian akhlak yang dimiliki seseorang menjadikannya dapat melaksanakan kewajiban dan pekerjaannya dengan baiik dan sempurna, sehingga menjadikan orang tersebut dapat hidup bahagia. Sebaliknya bila seseorang berakhlak buruk, kasar tabiatnya, buruk prasangkanya terhaadap orang lain maka hal itu sebagai pertanda bahwa orang tersebut akan hidup resah sepanjang hidupnya karena tidak ada keharmonisan dan keserasian dalam kehidupannya dalam pergaulannya dengan sesame manusia.
Menciptakan suatu lingkungan yang baik dalah kewajiban bagi setiap muslim, yang dimulia dari diri pribadi. Jika tiap - tiap pribadi memperlihatkan akhlak yang mulia / tingkah laku yang mulia, maka akan tercipta masyarakat yang aman dan bahagia. Sifat benar misalnya akan menciptakan kestabilan dan kebahagiaan dalam masyarakat karena masing - masing orang dapat saling mempercayai.
Menegakkan prinsip kebenaran adalah salah satu sendi kemaslahatan dalam hubungan antara umat manusia antara satu golongn dengan golongan yang lain. Rasulullah SAW bersabda “Sesungguhnya kebenaran itu membawa kepada kebaikan dan kebaikan itu membawa kepada surga. Seseorang yang membiasakan diri berbuat benar, tercatat di sisi Allah SWT sebagai orang yang benar “(HR. Bukhari - Muslim).
Sesungguhnya Allah SWT bersumpah dalam Al Quran bahwa semua manusia berada dalam kerugian, kecuali orang yang bersifat dengan dasar akhlak yang luhur yaitu :
- Orang yang beriman dengan sebenarnya hanya kepada Allah SWT
- Orang yang melaksanakan amal saleh, orang yang melaksanakan tugas dan kewajibannya dengan baik dan benar
- Orang yang suka menolong, berpesan terhadap yang hak dan kebenaran.
- Orang yang suka menolong, berpesan mewujudkan kesabaran pada diri sendiri, keluarga dan masyarakat.
Jika empat dasar akhlak yang luhur diatas telah tertanam pada setiap pribadi, hingga menjadi tabiat dan sifat dalam bermasyarakat dan berbangsa, insya Allah bangsa itu akan tenang, damai dan sejahtera.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar